Haruskah Kita Menjalani Training untuk Menjadi Seorang Event Planner?
Sebelum Event Planner menjadi terkenal di kalangan masyarakat sebagai salah satu profesi tetap, penyelenggaraan event masih ditangani secara terpisah oleh pihak-pihak tertentu seperti staf administratif, marketing hingga orang yang memiliki latar belakang pariwisata atau perhotelan.
Seiring berjalannya waktu, berbagai perusahaan Event Organizer pun mulai berdiri dan merekrut pihak-pihak tersebut untuk membantu menangani penyelenggaraan sejumlah event sehingga mereka menjadi apa yang kini kita sebut sebagai Event Planner.
Beragam pertanyaan terkait dengan profesi Event Planner muncul. Salah satunya ialah pertanyaan mengenai keharusan untuk menjalani proses training. Perlukah kita melakukannya?
Jawaban dari pertanyaan di atas dapat bervariasi bagi banyak orang. Mengapa? Karena sebagian akan menjawab bahwa selama ini, mereka tidak menjalani training jenis apapun dan hanya belajar dari pengalaman bekerja sejak awal.
Sementara itu, yang lainnya juga akan menjawab sebaliknya. Bahwa mereka membutuhkan training sehingga akhirnya memutuskan untuk menjalaninya. Terlebih ketika perusahaan tempat mereka bekerja memang merekomendasikan serta mewajibkan mereka untuk menjalani proses tersebut.
Pilihan setiap orang berbeda. Oleh sebab itu, jika kalian memilih untuk masuk ke dalam proses training Event Organizer, ada beberapa masukan yang bisa kalian perhatikan di bawah.
- Pelajari dan kembangkan sejumlah basic skills.
- Pahami bahwa training bukanlah jalan pintas untuk langsung mendapatkan pekerjaan.
Demikianlah sedikit informasi mengenai training dan Event Organizer. Semoga bermanfaat bagi kalian semua ya!